Selasa, 12 April 2011

Arti Nomor Seri Lokomotif

Semua orang sudah pasti tahu dan sudah sering melihat yang namanya lokomotif. Namun seringkali kebanyakan orang (kecuali RF0) tidak tahu arti dari pelat kecil di bemper lokomotif. Ya, apakah itu?
Sama seperti mobil, lokomotif (dan bahkan gerbong) memiliki 'pelat nomor'. Tentu saja, gunanya pun untuk mengenali lokomotif.
Yuk, sekarang kita mengidentifikasi arti nomor serinya! Lokomotif diesel di Indonesia dibedakan menjadi 4 keluarga besar, yaitu Keluarga C, Keluarga D, Keluarga BB dan Keluarga CC. Saya tidak mengelompokkan lokomotif secara sembarangan, namun inilah keluarga besarnya.
C, Lokomotif dengan satu bogie penggerak dimana terdapat tiga gandar penggerak.
D, Lokomotif dengan satu bogie penggerak dimana terdapat empat gandar penggerak.
BB, Lokomotif dengan dua gandar penggerak dimana terdapat dua gandar penggerak.
CC, Lokomotif dengan 2 bogie penggerak dimana terdapat tiga gandar penggerak.
Dari semua keluarga lokomotif tersebut, dikelompokkan lagi menjadi Keluarga 20 dan 30.
20, lokomotif dengan mesin diesel elektrik.
30, Lokomotif dengan mesin diesel hidrolik.
Lalu ada lagi keluarga tipe-tipe, yang ditandai dengan nomor (dari 1-9). Sebelum nomor seri, disisipkan tahun pembuatan. Dan yang terakhir, barulah nomor serinya. Kadang-kadang, di akhir nomor sering ditambah huruf R yang berarti lokomotif tersebut telah mengalami penggantian bullgear.
Jadi, kalau disusun nomornya seperti ini:
CC 201 83 50
Atau
CC 201 92 136R